Penulis : Herman Santoso
Fotografer : Herman Santoso
Pagi itu terasa indah,mentari yang begitu cerah turut
berpadu membentuk sebuah simphoni yang begitu merdu di mata,memang sungguh hari
yang mendukung untuk kegiatan kokang kamera. Hari itu merupakan hari melepas
lelah bagi mahasiswa AMIK ALMUSLIM yang akan berwisata ke tempat legenda
Sangkuriang dan Dewi Dayang Sumbi berada atau lebih bekenya masyarakat menyebut
Tangkuban Perahu.Persiapan sudah matang beberapa anggota yang hadir juga sudah
menampakan hidungnya di area yang sudah di sepakati,sambil menunggu yang lain
datang saya selaku seksi dokumentasi melakukan pemanasan dengan melakukan
beberapa kali jepret sana jepret sini sambil ngobrol ngalor ngidul.Akhirnya
semua yang ditunggu telah hadir dan kami pun melakukan perjalanan menuju tempat
yang dituju.
Perjalanan terasa begitu lama, tetapi setelah di hitung
dengan cermat terntyata hanya memakan waktu 4 jam saja untuk tiba di tempat
yang kami tuju, setibanya di sana tak lupa saya melakukan sholat dzuhur dan
makan siang , tampaknya hawa dingin tangkuban perahu menyapa tubuh serta perut
, sehingga membuat saya lapar. Setelah mengisi perut, saya pun mendaftar kan
diri ke area loket untuk mendapatkan karcis masuk, tak sabar rasanya saya ingin
segera melihat dengan panca indra keindahan dari Gunung Tangkuban Perahu. untuk
menuju ke sana saya di haruskan menunggu
kira-kira kurang lebih 15 menit, di karenakan harus menaiki angkutan secara bergantian
dengan pengunjung yang lain. Selama perjalanan menuju kawah kita akan di suguhi
beberapa penunggang kuda dan para backpacker yang berjalan kaki menuju area
wisata,memang selain menggunakan angkutan untuk menuju ke sana kita juga bisa
berjalan kaki juga menaiki kuda yang di sewakan, keuntuganya adalah kita bisa
dengan leluasa melihat pemandangan di kiri dan kanan jalan selama dalam
perjalanan.
Setelah melewati waktu selama 15 menit dalam perjalanan
akhirnya saya sampai juga di kawah, begitu takjub diri ini melihat pemandangan
yang tersaji di depan mata, pepohonan yang meranggas karena bekas letusan sungguh menampakan panorama yang begitu unik,
pun bebatuan kapur yang ada juga ikut melengkapinya. Kawah yang begitu besar
dengan asap yang mengepul dari kepundanya itulah yang menjadi daya tarik
terbesar dari Tangkuban Perahu, selain itu penjualan pernak pernik dan oleh
oleh bukan hanya di jual sepanjang jalan, akan tetapi ada juga yang di jual
dalam sebuah area khusus yang lebih tertata dengan rapi sehingga menarik
perhatian pengunjung. Kelengkapan sarana dan prasarana juga sudah tersedia
dengan lengkap, mulai dari tolilet dan mushola serta menara pandang kita akan
menjumpainya di sana. Tidak hanya itu, apabila kita lelah kita juga bisa
bersantai sambil menikmati kuliner yang di jajakan oleh para pedagang, saya
rekomendasikan anda untuk mencoba Uli bakar dengan taburan Srundeng serta bumbu
Kacang dan Minuman Bandrek yang masih hangat.
Tangkuban Perahu dengan segala keindahanya tak terasa menyihir waktu
yang cukup lama menjadi terasa singkat bagi saya. Dari menara pandang
terdengar suara bahwa waktu kunjungan wisata telah habis, sudah waktunya
bagi para pengunjung berkemas untuk pulang,begitu pula dengan rombongan
kami,saya dan teman teman pun briefing dan mengecek kelengkapan anggota
agar tidak ada yang tertinggal. Setelah mengecek kelengkapan anggota
kami pun berangkat meninggalkan area wisata , dalam perjalanan kami pun
tak lupa untuk menyempatkan diri utuk mampir ke Cihampelas sekedar
membeli buah tangan bagi yang di rumah.